MENGAJARKAN CERITA ALKITAB YANG EFEKTIF KEPADA ANAK SEKOLAH MINGGU


MENGAJARKAN CERITA ALKITAB YANG EFEKTIF KEPADA ANAK SEKOLAH MINGGU[1]

(Sebuah Pedoman Sederhana)

Oleh : Pdt. Gustav G. Harefa

1. Pengantar

Pembinaan Guru SM Se-Distrik BNKP Soliga

Pelayanan Sekolah Minggu (seterusnya saya sebut SM) adalah dasar dari seluruh pelayanan gereja. Demikian juga dengan BNKP yang meletakkan dasar pelayanan kepada anak-anak[2]. Karena anak-anak adalah masa depan gereja dan juga penerus warga Kerajaan Allah. Itu sebabnya guru SM memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan iman anak-anak.

Hanya saja, para pelayan gereja (khususnya Pendeta) kurang memberi perhatian kepada pelayanan SM. Hal ini disebabkan merasa bahwa pelayanan kepada anak-anak adalah tugas para guru SM. Selain itu lebih memberi kesibukan pada pelayanan mimbar dan pembinaan orang dewasa. Padahal tanpa disadari kebiasaan orang dewasa ditentukan mulai dari tingkah laku pada masa keci.

Pada kesempatan ini, saya akan membagi pengalaman tentang bagaimana menyajikan cerita kepada anak sekolah minggu. Meskipun sebenarnya jujur, saya tidak ahli dalam hal ini, tapi minimal sesuai dengan permintaan panitia, saya memenuhinya.

2. Mengapa Kita Mengajar Anak-Anak?.

Pertanyaan ini sebenarnya adalah pertanyaan mendasar kepada kita guru Sekolah Minggu sebelum kita memahami kenapa kita menjadi guru SM. Hal itu dimulai dari:

Pertama, Panggilan dari Allah sendiri. Ul. 6:4-9, yang juga panggilan kita dalam peneguhan guru SM menekankan agar kita mengakui dan mengasihi Tuhan yang esa. Seterusnya pengakuan dan mengasihi Tuhan ini kita teruskan kepada anak-anak kita (dan juga yang lain – termasuk anak SM) baik ketika tidur, bangun, makan, dijalan, dan terlebih di rumah Tuhan di Gereja.

Kedua, membawa anak-anak mencintai dan disayangi Yesus. Mark. 10:14, Yesus berkata ”biarkanlah anak-anak itu datang kepadaku…”. Saya yakin dan percaya, bahwa Firman Tuhan di atas sudah sangat sering bahkan termasuk dalam satu Firman Tuhan ketika seseorang yang percaya Yesus Kristus dibaptiskan. Ya, ini adalah bagian ketika anak-anak kecil (sekitar 14 tahun ke bawah) datang kepada Yesus di antarkan orangtua atau saudara. Namun kenyataan, murid-murid Yesus justru melarang mereka datang  menjumpai Yesus. Tindakan murid Yesus pada satu pihak justru betul!. Karena mereka tidak ingin anak-anak yang nota bene sangat mengganggu, ribut, suka bermain-main, tidak tahu etika lingkungan, mengganggu Yesus yang sedang serius mengajar orang banyak. Tapi justru sebaliknya, Yesus justru menganggap tindakan murid-Nya kurang tepat. Karena Yesus sendiri menganggap bahwa anak-anak juga adalah bagian dari murid-murid-Nya yang juga mesti disayangi, dikasihi dan diajarkan tentang Kerajaan Allah (band. Ul. 6:4-9).

Ketiga, agar anak dapat bertumbuh ke arah Kristus dan dapat diselamatkan. Yesus meyakini bahwa diri-Nya sendiri juga pernah mengalami kehidupan sebagai seorang anak kecil. Dan sepanjang itu Dia selalu menerima bimbingan, arahan, ajaran dari orangtua bahkan juga dari guru-guru atau ahli taurat di rumah Allah dan terlebih Allah sendiri (Luk. 2:41-52). Dan hasilnya memang sangat  sangat luar biasa. Tuhan Yesus pada akhirnya penuh hikmat, tumbuh dengan sangat dikasihi Tuhan dan manusia (Luk. 2:52). Ini juga yang memotivasi Tuhan Yesus untuk mengajak mereka hidup di dalam naungan kasih-Nya bahkan menjanjikan bahwa merekalah yang empunya Kerajaan Allah. Itu sebabnya Paulus mengajarkan Timotius agar belajar kepada Firman Tuhan yang telah diterima dari kecil karena itu bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (I. Tim. 3:15-17).

Keempat, perintah dari Yesus Kristus sendiri untuk mengajar. Mat. 28:19-20 dikatakan “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”. Dalam teks di atas jelas dikatakan bahwa yang memerintahkan diri kita untuk pergi adalah Yesus sendiri. Pergi untuk memuridkan dan mengajar.

Keempat hal di atas juga akan nampak dalam tujuan Kurikulum Sekolah Minggu yang telah ditetapkan oleh Persekutuan Gereja Indonesia yang disebut ”Kurikulum 88” yakni: ”Pendidikan Agama Kristen (PAK) sebagai tugas panggilan gereja adalah usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati Kasih Allah dalam Yesus Kristus, yang dinyatakannya dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungannya”[3]

3. Apa Persiapan Kita Sebelum Bercerita (Mengajar) Kepada Anak SM?.

  • Persiapan rohani : ini sangat penting berhubungan dengan kesiapan kita dalam mengajar SM. Tentu ini berasal dari tugas panggilan kita. Ada guru SM mau menjadi guru SM bukan karena keinginan rohani (karena menjadi berkat bagi anak-anak), melainkan keinginan jasmani, agar dapat tugas dan jabatan di gereja. Padahal ini yang paling penting. Selain itu juga perlu berdoa sebelum memulai tugas tersebut.
  • Persiapan informasi : dalam hal ini pertama, melihat jadwal dan tempat kita masing-masing mengajar SM. Kedua, melihat dan membaca teks alkitab yang diajarkan, juga ayat hafalan, Ketiga, melihat dan membaca apa tujuan teks tersebut, Keempat, melihat situasi anak yang kita ajarkan (biasanya ini untuk pembagian kelas – kecil, menengah dan besar)Persiapan diri/mental : ini tidak kalah penting, karena menentukan keberhasilan kita. Ada orang baru membaca teks pagi sebelum mengajar. Ini tidak baik!. Dapat menyebabkan ketidaksiapan kita untuk mengajar. Lebih baik dipersiapkan selama seminggu. Mis. Senin, kita membaca teks berulang-ulang dan menemukan kerangka dan garis besar cerita dengan memberikan catatan-catatan kecil, Selasa, mencari sudut pandang mana yang paling baik kita bercerita, Rabu, mencari alat-alat peraga yang mendukung, Kamis, memikirkan contoh aplikasi Firman Tuhan yang dapat diterapkan secara konkret kepada anak SM, Jum’at, mematangkan semua dengan mencoba bercerita di rumah, Sabtu, menutup persipan mental dengan berdoa kepada Tuhan sekaligus menguduskan diri.

4. Tekhnik Bercerita

4.1 Persiapan Diri Pembawa Cerita[4]

  • Cara berpakaian: harus rapi, bersih, anggun, leluasa, wajar, dan sesuai dengan keadaan/situasi.
  • Sikap: sikap yang baik adalah mengendalikan tubuh dengan wajar, misalnya mimik, nafas dan lain-lain harus santai, jangan tegang. Usahakan penampilan yang sopan dan leluasa.
  • Gerak-gerik: segalanya harus wajar, hindari gerak-gerik yang berlebihan. Jangan selalu mengulang gerakan yang sama. Jangan menjadi terkenal karena suatu gerakan yang aneh. Tenang dan jangan tergesa-gesa.
  • Pandangan mata: harus memperhatikan semua murid, juga reaksi mereka. Jangan hanya menatap pada satu arah yang sama saja.
  • Suara: jangan terlalu diperhatikan, tapi juga jangan melalaikan penggunaan suara. Pada waktu berbicara, longgarkanlah bagian tenggorokan, tarik nafas yang dalam, kemudian kumpulkanlah suara. Karena hanya dengan berbuat demikian, barulah dapat diperoleh hasil yang paling ideal.
  • Nada suara: perhatikan saat kapan nada suara harus tinggi, rendah, besar, kecil, cepat, lambat, berubah, berhenti dan sebagainya. Adakalanya perlu memakai suara tiruan.
  • Ekspresi: harus dapat mengekspresikan perasaan suka, marah, sedih, gembira, takut, murung, dan lain-lain yang terdapat dalam cerita.
  • Penggunaan istilah: pilihlah penggunaan istilah yang sesuai dengan usia murid, supaya mereka dapat mengerti isi pelajaran. Boleh menggunakan banyak bentuk dialog langsung, dan usahakan sedikit mungkin pemakaian orang ketiga atau pernyataan yang tidak langsung.

4.2. Trik Membuat Anak-Anak Tenang Selama Cerita : Dalam hal ini sebelum memulai bercerita perlu menenangkan anak-anak.

  1. Simulasi : Kunci Mulut yaitu memperagakan ”penguncian mulut”. Minta anak-anak mengikuti gerakan mengunci mulut tanpa suara dengan tangan dan kemudian kunci itu dimasukkan dalam kantung masing-masing.
  2. Ikrar bersama mis, buatlah satu janji yang diikuti anak-anak, ”saya siap mendengar Firman Tuhan dengan tenang”. ”jika saya anak Yesus, saya mendengar perkataan-Nya”, dll.
  3. Lomba : Pendengar setia. Ini membagi kelompok, dengan dipilih ketua kelompok dan diminta menenangkan kelompoknya masing-masing dalam kurun waktu 2 menit.
  4. Kuis : Cobalah Tebak mis 5+2 = 5000 sisa berapa (Yesus memberi makan 5000 orang)
  5. Mendekati anak yang gelisah/tidak tenang : kita tetap bercerita, dan kita menatap anak-anak yang gelisah/tidak tenang atau kita mendatanginya dengan memegangnya
  6. Gerakan/tindakan/kata singkat penarik perhatian mis : memberikan suara keras, membuat gerakan sesuai dengan teks, mimik yang sesuai dengan emosi yang diceritakan, dll.

4.3. Metode Guru Bercerita

Kreasi ”Boom kejutan di awal cerita” mis. Membuat ilustrasi singkat, mengajak mereka membuat satu kata yang bersemangat mis. Syalom, merdeka, amin, dll.

Kreasi ”Alur Cerita” mis. Dari awal – tengah – akhir atau sebaliknya

Kreasi ”Alat peraga” mis. Guru sendiri menjadi alat peraga (mengekspresikan wajah), papan tulis, gambar-gambar, kartu, batu dan daun, boneka, atau juga anak itu sendiri.

Penghayatan Cerita : olah vokal dan olah tubuh mis. Olah vokal Suara keras – berteriak – lembut – lirih; cepat – lambat – amat lambat; marah – percakapan biasa – sedih; memohon – meratap. Olah tubuh santai – tenang – rileks; lemah – loyo – lesu; seperti orang gemetaran; seperti orang menangis, menjerit, dll.

Olah suasana : melibatkan anak dalam cerita; berdiri di tempat yang terlihat semua anak; jangan diam di satu tempat selama cerita

Misi penutup ; ajakan atau nasehat beserta pesan-pesan kepada mereka.

4.4. Metode Anak Aktif

  • Kreasi ”Anak terlibat langsung” dalam arti mereka yang memperagakan teks cerita
  • Kreasi ”Acara kelompok” mis. Membuat gambar atau guntingan koran disusun dan dicari artinya
  • Kreasi ”Diskusi Kelompok” mis. Guru bercerita dan anak-anak diberi kebebasan untuk mendiskusikan apa yang diceritakan.

4.5. Penggunaan Sarana Modern : video, film, tape, hp, dll.

5. Langkah-langkah mempersiapkan cerita Alkitab[5]

a. Mengetahui macam-macam cerita dalam Alkitab

& Cerita sejarah (Penciptaan s/d menara babel, Raja-Raja Israel – I Samuel s/d II Tawarikh)

& Cerita penggembaraan (Abraham, Ishak dan Yakub Rut, Elia, Elisa,)

& Cerita kehidupan seseorang (Yesus Kristus, Ayub, Paulus)

& Cerita Perjuangan (Hakim-Hakim, Daud, Salomo)

& Cerita Pahlawan (Daud, Ester, Daniel dll)

& Cerita Kisah Percintaan

& Cerita Kejadian Yang Menakutkan (Daniel, Wahyu)

& Cerita Kejadian Yang Lucu, dll.

& Cerita Mujijat, Perumpamaan yang bisa dibuat dalam bentuk dongeng.

b. Prinsip dalam mengolah cerita

  • Baca teks secara utuh, juga melihat kaitan di depan teks dan di belakang teks. Kenali tokoh, tempat kejadian, waktunya, dan urutan peristiwa
  • Ketahuai tujuan dan inti cerita (lihat perikopen atau buku pedoman)
  • Buatlah catatan-catatan tersendiri kata-kata kunci mis, mengajar, dosa, menyanyi dll
  • Sebuah cerita tidak harus disampaikan secara utuh. Hanya bagian tertentu
  • Bahasakan cerita itu dengan bahasa sendiri
  • Gunakan cara tersendiri dalam menyampaikan cerita (lihat metode guru bercerita di atas)
  • Pahami usia yang diajar dan perhatikan kemampuan mereka:
Perkembangan Balita(2 – 5 tahun) Anak Kecil (6-8 tahun) Anak Tanggung (9-11 tahun) Remaja (12-14 tahun)
Fisik Suka melakukan peran dan bermain,Otot belum tumbuh sempurna,Mudah terserang penyakit Suka PadaKegiatan Aktif;Tumbuh tetapi tidak mulai tidak cepat Umumnya kesehatan baik;Pertumbuhan perempuan lebih cepatSuka Kegiatan Aktif dan kegiatan kelompok Mengalami Perubahan Fisik baik laki dan perempuan;Perubahan pita suara
Mental Rasa Ingin Tahu sangat besar,Ingatan tak baik perlu sering diingatkan;Belajar berhubugan dengan panca indra Suka bertanya tentang banyak hal; Daya khayal sangat tinggi;Penuh rasa prihatin;Mudah mencetuskan perasaan Suka menyelidiki hal yang ingin diketahui;Suka bertanya;Mempunyai daya ingat yang baik;

Penuh daya kreatif;

Suka menguasai, baik dalam percakapan atau dalam melakukan kegiatan;Suka mengeritik
Sosial Suka bermain sendiri. Egosentris Belajar bermain bersama;Mudah bergaul;Senang bekerjasama tetapi sering bertengkar Suka berkelompok;Setia kepada kawan daripada orangtua dan guru;Lebih suka aktivitas yang bersifat lomba Menghargai persahabatan;Menuntut kebebasan;Mulai memberontak
Spritual Suka meniru, percaya pada orang dekatnya (orangtua, saudara, dll) Suka membandingkan dengan orang lain Suka beribadah Berada dalam kondisi jiwa yang tidak sta

6. Waktu bercerita

Menurut ilmu jiwa perkembangan anak bahwa seorang anak mampu mendengar dengan baik cerita orang lain adalah 2 menit x umurnya. Jadi ketika seorang anak 5 tahun, dia hanya sanggup mendengar dengan baik 10 menit saja. Demikian seterusnya

7. 10 Prinsip Yang Dimiliki Oleh Seorang Guru SM dan 10 Yang Mesti Dihindari[6]

10 Prinsip Yang Dimiliki 10 Hal Yang Mesti Dihindari
C   Meyakini panggilan-Nya sebagai guru penuh waktu D   Jangan merusak kekudusan hidup anda
C   Memahami visi dan misinya sebagai guru D   Jangan mengajar tanpa persiapan
C   Hidup dipimpin dan mengandalkan Tuhan melalui Roh Kudus D   Jangan meremehkan anak-anak
C   Rela mempersembahkan totalitas dirinya bagi pelayanan anak D   Jangan berpenampilan yang tidak pantas (pakaian, gaya dan sikap)
C   Selalu berdoa syafaat bagi anak-anak D   Jangan datang terlambat
C   Hadir dan mengajar dengan cinta dan kasih sayang D   Jangan asal bicara
C   Menjadi seorang gembala yang baik (teladan) bagi anak didik D   Jangan bertingkah laku memalukan (marah-marah, tidak peduli, dll)
C   Peduli dengan anak didik dimana dan kapan saja D   Jangan membuka mata sewaktu berdoa
C   Selalu belajar dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki D   Jangan berbicara sendiri saat kegiatan di kelas
C   Menjadi mitra yang baik bagi pelayan lainnya dan orang tua anak didik D   Jangan melupakan janji kepada anak-ana

8. Sebuah Contoh Mengolah Cerita : ”Yesus Memberi Makan 5000 orang” (Luk 9:10-17)

Tujuan Umum : Agar anak dapat mengetahui tentang cerita Yesus memberi makan 5000 orang

Tujuan Khusus :

@  Agar anak dapat menceritakan kembali tentang Yesus memberi makan 5000 orang

@  Agar anak dapat menyebutkan beberapa cara ketika berada dalam kesulitan

@  Agar dapat menyebutkan cara mengasihi sesama yang kesulitan

@  Agar anak dapat menyebutkan bagian cerita yang berkesan kepadanya

Tokoh di dalam cerita : Yesus, Murid-murid, orang banyak, anak pemilik roti dan ikan

Alat peraga: gambar orang banyak, gambar ikan & roti.

Tahapan kegiatan mengajar:

Kegiatan I Pada awal cerita, anak-anak dapat ditanyakan bagaimana perasaan mereka ketika merasakan lapar.
Kegiatan 2 Menceritakan tentang Yesus memberi makan 5000 orang
Kegiatan 3 Menekankan kepada bagian seorang anak yang membantu Yesus dengan memberi makanan yang dimilikinya (dapat membawa gambar roti dan ikan)
Kegiatan 4 Dapat menanyakan kepada murid tentang apa yang dilakukan seperti cerita alkitab (dapat diperankan oleh anak-anak)
Kegiatan 5 Mengajak anak-anak berdoa untuk peduli kepada sesama dan saling mengasihi.

9. Penutup

Menjadi Guru SM adalah tugas yang mulia. Karena ditangan kitalah perkembangan anak-anak berada untuk ke depan. Untuk itu marilah kita melaksanakannya dengan penuh sukacita sambil penyerahan diri di dalam tangan Tuhan.


[1]. Disampaikan pada pembinaan Guru-Guru SM di beberapa tempat seperti Se-Distrik BNKP Sogae’adu 2008, Se-Distrik BNKP Soliga  2009 dan Se-Jemaat BNKP Depok, Minggu, 14 Pebruari 2010

[2]. Dalam Tata Gereja BNKP 2007 Pasal 20 jelas dikatakan bahwa basis pelayanan pembinaan warga jemaat di BNKP dimulai dari pembinaan sekolah minggu.

[3]. Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran & Praktek PAK: Dari Dari Yohanes Comenius – Perkembangan PAK di Indonesia, (Jakarta:BPK-GM, 1997), hlm. 801-802. Kurikulum 88 ini adalah hasil dari Konsultasi Tentang Pendidikan Kristen di Salatiga, tanggal 11-13 September 1986 & Seminar PAK yang berapat di Jakarta, tanggal 22-23 Februari 1988.

[4] Mary Go Setiawani, Pembaruan Mengajar (Bandung:Yayasan Kalam Hidup), hlm. 92-94

[5]. Ruth. S. Kadarmanto, Tuntunlah Ke Jalan Yang Benar:Panduan Mengajar Anak di Jemaat (Jakarta:BPK-GM, 2004), hlm. 89-105

[6]. Paulus Lie, Mereformasi SM:8 Kiat Praktis Menjadikan SM Berpusat Pada Anak, (Yogyakarta:ANDI, 2003), hlm. 93-108)

63 pemikiran pada “MENGAJARKAN CERITA ALKITAB YANG EFEKTIF KEPADA ANAK SEKOLAH MINGGU

  1. Saya sangat setuju dengan apa yang diuarikan di atas. Masih banyak Guru SM yang belum sadar bahwa sebenarnya tugas yang diembankan itu berat sekali. Karena apa yang kita ajarkan kepada anak2 di SM akan tertanam dalam pikiran mereka. Jadi guru perlu mempersiapkan diri dengan sebaik2nya. banyak Guru yang mengajar hanya ‘rutinitas’ saja artinya tidak mempersiapkan bahwakan tidak mengalami terlebih dahulu. Ini sangat perlu untuk bahan perenungan bagi setiap guru. Karena apa yang kita buat sekarang akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan.

  2. mungkin dengan video cerita alkitab dalam bentuk kartun akan lebih membantu pengajaran anak sekolah minggu dalam memahami kasih Tuhan Yesus. Selain itu juga mereka akan lebih dapat menghayati kisah-kisah kepahlawanan dan kisah para nabi dan rasul di Alkitab, karena dibawakan dalam bentuk kartun.

  3. saya seorang guru SM ,banyak saya dapat pengetahuan dan wawasan yang berharga dari blog ini …doakan saya ya teman-teman agar semakin maju dan kami guru -guru lebih memahami firman dalam menyampaikan dengan baik..terimakasih juga buat Gustavharefa’s Blog GBU

  4. Conessa, makasih ya telah mengunjungi blog ini. Semoga menjadi berkat. Saya juga berdoa semoga conessa diberi hikmat oleh Tuhan untuk melayani anak-anak SM yang menjadi masa depan gereja. Tuhan memberkati.

    • Puji Tuhan, karena saya terbantu dengan tulisan ini sbg guru SM memang harus mengorbankan bukan saja waktu dan energi tapi perasaan, tapi dengan keyakinan yang pasti Tuhan akan selalu menolong di setiap pelayanan yg kita lakukan untuk kemuliaan Nya.

  5. makasih banyalkk ya…saya di berkati juga dari blog ini…dan saya minta dukungan doa dari kalian semua agar saya tetap dan terus berkembang dalam mengajar sekolah minggu karena sekarang saya juga adalah guru SM…GBU All

  6. terimakasih banyak ,besok jumat saya diberi tugas buat mwakili ‘ibadah raya anak’ sy buat lomba mnyampaikan Firtu d dpn kakak* SM sgreja .. sy deg* an dan sy browsing utk mncari ide .. sy mjadi lebih dikuatkan dgn mbaca isi situs ini 🙂
    trimakasih. Tuhan memberkati (:

  7. U/panitia festival makasih ya atas undangannya, saya akan usahakan ikut
    U/ pak Yuniman..makasih commentnya..sukses selalu dalam pelayanan dan menjadi berkat bagi anak-anak yang dilayani
    u/bu veronika..selamat ya..tidak sembarangan orang terpilih dalam tugas pelayanan tersebut. moga sukses..dukungan doa dari saya..gbu all.

  8. Puji Tuhan sangat memberkati…Tidak semua orang dapat menjadi guru SM, hanya orang yang Tuhan tugaskan yang dapat melakukan pekerjaan pelayanan ini. amin

  9. saya sangat terdorong dengan nasihat yang dipaparkan dalam laman web saudara/i. serta saya sangat kagum dengan karunia yang Tuhan telah berikan kepada saudara/i sehinggakan saudara/i dapat melaksanakan tugas ini dengan baik sekali. G.B.U Amin!

  10. saya seorang GSM, terima kasih atas artikel ini
    mudah mudahan saya bisa praktekkan kepada adik adik.
    yang saya mau tanyakan adakah cerita cerita menarik untuk usia balita karena saya susah sekali menemukan kalimat kalimat yang bisa dimengerti anak usia balita.Thanks

  11. Trima ksh atas masukan yg diuraikan di atas,,,mudah2an saya bisa mempraktekkannya dgn baik buat ASM dmn sy dipercayakan melayani. TUHAN YESUS MEMBERKATI.

  12. Sy bersyukur Tuhan memberikan kebijakan kpd saya utk membuat anak tenang saat bercerita, tapi beberapa kesalahan sy menyisipkan pertanyaan wlpn sy pikir berhubungan dgn cerita..maka materi yg disampaikan tdk maksimal diterima.Doakan saya untuk terus diberi hikmat u/membina ASM.Dan bagi teman GSM giatlah terus dlm pekerjaan Tuhan jerih payah tidak sia-sia.hati yang mulia tdk akan kehilangan upahnya….GBUs

  13. Terima kasih telah menolong kami para anak-anak SM dengan memberitahukan cara menyampaikan dan menyiapkan diri untuk para pengasuh semoga semua SM dapat menerapkan petunjuk diatas karena sangat berguna bagi perkembangan kerajaan sorga dibumi

  14. SM adalah membina anak-anak kristen dari dasar sehingga perlu mendapat perhatian penuh supaya anak-anak SM tidak tumbuh tanpa arah yang jelas padahal alkitab cukup sudahcukup banyak memberi gambaran dan Tuhan Yesus sendiripun banyak memberi contoh bagaiamana anak-anak harus menjadi anak-anak kristen hidup dalam kehidupan kristiani yang benar di dalam Allah

  15. Makasih banyak penjelasan diatas, saya dapat pelajaran baru. o y dapatkah saya minta tolong kirimkan contoh pembahasan daniel 4 untu anak sm…??? thanks before. GBU

  16. setelah saya membaca tulisan di blog ini, saya dapatan banyak ilmu ,kiat-kiat untuk saya terapkan di kelas anak-anak yang saya ajarkan. tlg doakan saya dalam tahap belajar sbg guru pemula. terimakasih untuk tulisannya,Tuhan merberkati

  17. terimakasih buat blog ini,saya diberkati banget dan doakan saya biar bisa menjadi GSM yang berkenan di hadapan TUHAN YESUS

    ADELINA

  18. Buat sdra/i-ku semua di dalam Kristus, khususnya Embun, Herpy, Adelina dan Silvia, makasih ya telah mau numpang di Blog sederhana ini. Trimakasih juga atas apresiasi serta masukkannya. selamat melayani. Doa kita bersama, kita dapat menjadi berkat buat setiap anak yang kita layani. Gbu

  19. artikelnya berguna banget buat aku yang senin depan ujian praktek agama: menceritakan kisah Alkitab dengan gaya seperti bercerita kepada anak-anak.

    tapi, aku masih ragu-ragu nih. Soalnya di UPRA (ujian praktek) nanti bakal nggak ada anak kecilnya sama sekali. Pasti bakal berasa risih karena yg ada di ruangan ujian itu cuma aku, sama 2 org guru.
    Kita semua disuruh ‘memvisualisasikan’ anak-anak itu. Dan nggak cuma itu aja yang bikin ribet. Kita juga disuruh bikin alat peraganya masing2.

    Aku pilih cerita tentang Yunus. Biar lebih menarik, apa aku harus bikin alat peraga berupa ikan2an dari karton, trus pura2 jadi yunus-nya ya?

    Hehe

    semoga, ujian praktek nanti nilaiku bisa memuaskan 🙂

    Amin, God bless us

  20. Puji Tuhan..

    dengan penjelasan ini, saya merasa di berkati dan menjadi pembekalan saya dalam mengajar sekolah minggu..

    Terima Kasih untuk berkatnya..
    Jesus Blessing.. 🙂

    • Buat Vitta, makasih ya sudah terberkati dengan salah satu tulisan di blog ini. Doa dan harapan saya, semoga vitta juga sukses dalam mengajar sm dan menjadi berkat bagi anak-anak yang dilayani. Gbu

  21. terima kasih telah membantu saya dalam perkuliahan yang saya tekuni sekarang (fak. Teologi) yang sekarang ini dalam praktek PAk (dalam rangka turun ke jemaat2 untuk mengajar Anak sekolah Minggu).
    Tuhan Yesus memberkati

  22. mengajar kepada anak-anak itu ibarat selembar kertas putih yang hendak kita mau menulis apa diatasnya dan tulisan itulah yang terus membekas dan sulit untuk dihapus atau dihilangkan oleh karena itu persiapkanlah dengan sebaiknya jangan siasiakan kepercayaan Tuhan yang diberikan kepada kita

  23. Ping balik: GKJ Nusukan Surakarta » Blog Archive » MENGAJARKAN CERITA ALKITAB YANG EFEKTIF KEPADA ANAK SEKOLAH MINGGU

  24. Bagus bgt & mmg bener bgt semua. Di komisi saya baru mau mulai lagi kegiatan persiapan Mengajar,tiap jumat, bahan sih sdh dkasih Hari minggu,tapi team dan gsm (guru skl mgu) susah bgt kumpulnya,ada2 aja alasan kesibukan. Hadeew…. Ada saran?

  25. terimakasih. saya baru 5 tahun mengajar. jadi dengan bannyak belajar semoga saya dapat menjadi teladan yang baikk buat mereka ke depannya. aminn. gbu

  26. mntap…lama seperti ini perlu dibaca oleh setiap kita yang memiliki anak untuk bisa menerapkannya dalam membentuk iman anak dan terlebih untuk mengajak anak semakin mengenal, mengetahui dan mencintai KS dengan rajin membecanya!!!

  27. Terima kasih banyak untuk tulisannya Pak Gustav. Sebuah panduan yang sangat memberkati. Semoga bisa kami terapkan di gereja kami untuk menghasilkan guru dan anak sekolah minggu yang qualified. GBU

  28. Syalom,
    Mohon info , bgmn agar bisa mendapatkan pelayanan “pembinaan guru sekolah minggu” mohon dishare no hp yg dapat dihubungi.
    Trimakasih.
    TYB

  29. Ping balik: Anak Anak Yakub

  30. Ping balik: Cerita Boneka Anak Sekolah Minggu - Tips Baju Bayi

    • saya adalah Guru Sekolah minggu yang baru.
      sama sekali tidak ada pengalaman….
      tapi saya ingin belajar, karna saya telah di pilih.
      mohon bantuanNya….
      gbu.

Tinggalkan Balasan ke Paula Margareta Batalkan balasan