TUHAN ITU BAIK BAGI ORANG YANG MENGANDALKAN-NYA (Refleksi Ratapan 3:22-26)


(by. Pdt. Gustav Harefa). Sekarang ini masih banyak yang meragukan kekuatan Tuhan termasuk anak-anak Tuhan sendiri. Bukti nyata, tidak sedikit pemuda yang merantau masih membawa “jimat” dengan alasan jaga-jaga diri.  Ada juga yang masih percaya kepada kekuatan dunia seperti dukun – paranormal yang menawarkan jabatan, kekayaan, kebahagiaan dan juga panjang umur. Padahal mereka aja juga lagi menderita.

Justru Firman Tuhan hari ini memberikan pelajaran berharga bagi kita agar kita mengandalkan TUHAN dalam hidup kita. Firman ini adalah seruan dari Nabi Yeremia kepada orang Isrel ketika mereka berada di pembuangan. Kita tahu bagaimana dia ikut terbuang dan menderita. Bahkan Dia juga dianggap nabi palsu dan diancam untuk dibunuh. Untuk itu dia tidak memiliki pengharapan selain dari TUHAN sendiri sesuai dengan Firman Tuhan ini.

Apa yang menjadi pelajaran berharga bagi kita hari ini. Ada 2 hal yaitu dari sisi TUHAN dan jawaban dari kita TUHAN yang dimaksud adalah penguasa dunia ini dengan segala isitnya. Dari Tuhan ada beberapa hal yang menarik : Pertama, kasih setia Tuhan tidak berkesudahan (22a dan 25a). Hebat juga Yeremia, dalam duka masih  mengatakan Tuhan itu baik..ada kita bisa seperti dia. Kedua, rahmat-Nya tak habis-habis dan selalu baru tiap pagi (22b-23a). Sekarang kita sulit membedakan yang mana asli dan palsu. ASPAL. Orang bisa merubah segala sesuatu, tetapi sifat lamanya tetap nampak. Sementara bagi Tuhan selalu baru dan tetap baru selama-lamanya.  Ketiga, kesetiaan-Nya besar – sampai selama-lamanya (23b). Itulah sebabnya Yeremia sendiri dalam Yeremia 17:17 mengatakan Diberkatilah orang yang mengandalkan Allah, yang menaruh harapannya pada TUHAN

Sekarang, Apa jawaban dari kita? Pertama, TUHAN adalah bagian jiwa kita  (24a). Jiwa adalah seluruh perasaan kita. Jadi kita serahkan pada Tuhan. Kedua, berharap dan mencari Dia selalu (24b dan 25b). Melalui doa dan pekerjaan kita, Tuhan yang menjadi tumpuan hidup kita. Coba dulu kalau kita bangun, mana yang pertama kita lakukan ke dapur/kamar mandi atau mengucap syukur pada Tuhan? Ketiga, sabar menantikan pertolongan Tuhan (ay. 26). Memang ini yang sulit. Sering sekali kita kalah disini karena tidak sabar. Sehingga ketika ada godaan, kita jatuh. Tetapi Yeremia memberi teladan berharga, dalam menanti pengharapan Tuhan perlu kesabaran.

Untuk itu mari mensyukuri apa yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita. Besar kecil anugerah kita syukuri. Mungkin masih ingat dengan pencipta alat-alat elektronik Steve Jobs yang meninggal pada umur 56 tahun akibat kanker pankreas dengan meninggalkan kekayaan 8,3 miliar dolar. Tentu kita bertanya, masak dengan kekayaan seperti begitu tidak bisa membayar dokter terhebat di dunia ini? Tetapi, tidak ada seorangpun dokter dapat menyelamatkannya dari kematian. Karena hidup dan mati manusia di tangan Tuhan. Selaina itu, apa dia membawa semua kekayaan itu? Tidak. Jangan-jangan menjadi rebutan keluarganya. Dengan demikian, mari kita menyerahkan selalu kehidupan kita agar kebaikan Tuhan bukan hanya di dunia ini, namun juga di masa mendatang. Sekali lagi, mari kita selalu ingat pesan Yeremia dari ay. 22: “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya”.

Tinggalkan komentar